Bagaimana menyikapi jika orang tua kita bercerai
Janganlah kalian bersedih dan berduka, karena semua kejadian yang kita alami adalah cerita dan skenario tuhan yang maha kuasa. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha dalam menerima kenyataan yang kita hadapi.
Seseorang memutuskan untuk membangun sebuah rumah tangga tujuannya adalah mereka berniat untuk saling melengkapi hidup. Mendapat ketenangan dalam segala hal, memiliki tempat pulang sebagai muara, dan memiliki kebahagiaan ketika sedang berkumpul dengan semua anggota keluarganya. Tapi itu semua tiba-tiba akan berubah. Tempat pulang yang seharusnya menjadi tempat paling indah dapat berubah menjadi tempat yang paling merisaukan. Tawa bahagia hanya sebuah kepalsuan dan sandiwara semata, karena orang tua tidak mau kita tahu dengan apa yang terjadi dengan mereka. Padahal sebenarnya kita sudah mengetahui bahwa kemesraan di antara mereka sudah tidak ada lagi.
Tips menyikapi orang tua yang bercerai
Perceraian adalah salah satu solusi yang dibolehkan di dalam agama ketika persoalan di dalam rumah tangga, dan sudah tidak memungkinkan untuk bersatu lagi.
Bagi anak, tidak ada pilihan, ikhlaslah yang mungkin terbaik untuk dihadapi. Lalau bagaimana cara kita menghadapi situasi orang tua yang bercerai? Berikut saya berikan jawabannya:
Jangan pernah berfikir bahwa orang tua tidak memikirkan kamu
Coba kita buang dulu keegoisan kita. Berfikirlah bijak, perasaan kita ingin di mengerti oleh orang tua, tapi kita sendiri tidak memikirkan perasaan orang tua. Buat yang belum menikah, kita tidak akan tahu bagaimana menjalanai rumah tangga. Kemudian masalah apa saja yang akan kita dihadapi? entah itu dari dalam rumah, dari luar rumah, dari keluarga yang lain, faktor ekonomi, dan mungkin masih banyak lagi sumber masalah yang lain. Kadang ketidak cocokan pun malah malah akan berdampak tidak baik untuk kedepannya, karena kita berada dalam satu luang lingkup untuk jangka panjang bukan?
Apalagi jika ternyata kita sudah tahu permasalahannya saat salah satu dari orang tua menceritakannya kepada kita, masihkah tidak mau mengerti?
Orang tua berusaha memahami perasaan kita dengan cara menceritaknya. Mereka berharap agar kita dapat mengerti dan menerima kenyataan yang sudah ada. Sehingga kita tidak akan berfikir bahwa mereka tidak menyayangi kita lagi.
Jangan Larut Dalam Rindu
Kadang kita merindukan di saat-saat kita masih bersama. Berkumpul ketika hari raya, makan bersama, berlibur bersama. Tapi itu hanyalah tinggal kenangan. Dan sedikit kemungkinan jika hal itu harus terulang kembali. Wajar saja jika kita rindu tapi jangan terlalu larut dalam kesedihan dan rindu. Jalani apa yang ada di depan anda. Fokuslah, karena masa lalu cukup dijadina kenangan saja. Jalani masa sekarang dengan baik supaya tidak akan ada penyelasan di masa depan anda
Hindari Hal Negatif
Mungkin buat anak yang masih labil, merkea akan melakukan hal-hal negatif sebagai bentuk pelampiasan mereka, atau cara supaya mendapat perhatian. Fikirkanlah baik-baik hal itu hanya akan membuat orang lain merasa iba kepada kita. Atau jika kita keterlaluan malah kita akan menjadi orang yang di benci. Saya sendiri tentunya akan merasa malu ketika harus dikasihani oleh orang lain. Dan satu lagi, jangan sering membuat status curhat atau sedih di media social. Lebih baik kamu berdoa kepada tuhan. jangan biarkan perasaanmu berceceran di status social mediamu.
Sayangi Saudara
Jangan membuang energi untuk berfikir bahwa kita orang tersedih di dunia. Karena saudara kitapun yang senasib mengalami hal yang sama. Cobalah kuatna diri kita. Jika kita tidak kuat pada diri sendiri bagaiman kita menguatkan orang lain, cari kebahagiaan dalam hidup yang baru. Apa kita mau ikut ayah, ibu atau tidak sama sekali pada keduanya. Dimasa depan nanti saudaralah yang akan menjadi orang yang paling peduli dengan kita.
Tetap Berbakti Pada Orang Tua
Siapapun yang salah janganlah membuat kita jadi membenci salah satunya. Karena bagaimanapun juga mereka adalah orang yang telah banyak berjasa kepada kita. Doa dan restu mereka tetap kita butuhkan agar selalu di permudah dalam menjalani kehiduoan ini. Tetaplah bersilaturahmi kepada keluarga ibu maupun ayah.
Bergaulah dengan orang-orang yang positif. Karena jarak dan keterbatasan komunikasi akan membuat mereka sulit untuk mengarahkan kita langsung terhadap hal yang positif. Jangan membuat mereka kecewa dan merasa bersalah kalau kita hanya menjadi orang yang tidak berguna. Buat mereka bangga dengan segala pencapaian kita dalam kehidupan meski mereka tidak disamping kita. Selalu doakan mereka.
Selalu doakan mereka, karna sebiruk apapun orang tua mereka tetaplah orang tua mereka. Kita tidak bisa memilih untuk berbakti kepada mereka, bagaimanapun kondisi mereka.
Jadikan Pelajaran
Dimasa depan tentunya kita akan mengalami bahtera rumah tangga. Perceraian orang tua yang kita alami tentunya akan membuat kita semakin berhati-hati dalam memilih pasangan, dan menyikapi berbagai masalah. Memang takdir seberapa panjang jodoh kita dengan pasangan, itu adalah rahasia tuhan tentunya. Tapi setidaknya kita akan mencoba untuk berusaha agar anak cucu kita tidak pernah merasakan apa yang kita rasakan dimasa lalu.
Marilah kita sama-sama bersyukur dengan apa yang kita miliki. Terima semuanya dengan lapang. Tetap tersenyum dan semangat.