Suka duka menjadi penonton bayaran

Photo of author

By Netcrot

Hay brader and sister, berjumpa lagi kita disini,sekarang saya mau membahas tentang fenoma alam gak enak nya jadi penonton bayaran. Yang model gini banyak kita jumpai di indonesia, terutama di stasiun televisi.

Suka dan duka ketika menjadi penonton bayaran

suka duka penonton bayaran
Apa yang pertama kali terlintas dipikaran kalian ketika mendengar kata “penonton bayaran”? mungkin sebagian besar membayangkan

‘enak banget bisa masuk tv, trus di kasih uang, kegiatannya cuman joged-joged sama tepuk tangan,ketawa,teriak, dan lain lain’

Banyak yang bilang pekerjaan ini cukup menggiurkan kalo di banding dengan kerjaan yang lain.  Apakah beneran seperti itu? Ok mari kita bahas di bawah.

Tertawa palsu

Tertawa merupakan eksperi bahagia yang timbul secara spontan tanpa di rekayasa,ketawa umumnya menghasilkan suara unik dan khas yang berbeda pada tiap-tiap orang,beda dengan tersenyum ya braay yang hanya menarik sudut bibir ke pinggir.
Nah akan berbeda halnya dengan tertawa yang terpaksa ataupun berpura pura,secara tidak langsung mereka sudah membohongi diri mereka sendiri, dan itu sudah menjadi santapan sehari-hari buat mereka

Pegel tangan

Tepuk tangan bisa diartikan sebagai penghargaan kepada orang lain Yang sedang berbahagia atau bisa juga sebagai pujian, seperti kita ikut berbahagia seperti orang lain yang di sampaikan melalui tepuk tangan.

Umum nya kita bertepuk tangan cuman sebentar,tapi beda lagi dengan yang namanya penonton bayaran, mereka bisa bertepuk tangan dengan sangat lama. emejing sekalee

Honor yang biasa saja

‘Honor yang biasa aja? Masa ah! kata si embah gogel penonton bayaran itu punya bayaran yang lumayan, bahkan bisa sampe 200ribu per episode’

Ya itu untuk penonton bayaran yang kelas A. penonton bayaran ini biasanya dikategorikan berdasarkan posisi mereka saat acara.
Rata-rata honor penonton bayaran kelas medium ke bawah hanya 20ribu sampai 60rebu. dan itupun masih kotor, setelah dipotong bisaya keperluan seperti makan,transportasi,dan paru-paru kira kira totalnya menjadi 25ribu per episode.

Fisik yang tidak ramah kamera dianggap rendah sama kru

Fisik itu pemberian dari yang maha kuasa, walau kita tidak ingin seperti yang ditakdirkan,kita tidak mampu untuk menolak kehendak yang di atas.
Untuk beberapa acara hiburan di televisi indonesia, pasti kalian pernah lihat seorang penonton yang dihina dan dianggap rendah satu sama lainnya,meski dihina habis habisan tapi mereka diam saja.serendah itukah harga diri kita yang jauh dari kata sempurna.

Doktrin yang melebihi MLM

Gak sedikit yang di iming-imingi bakalan bisa jadi artis, nah ini ane yang gak suka, ya kalo artis yang di televisi mereka emang orang ‘berada’. dan untuk jadi artis terkenal kayak mereka perbandinganya 1:100.000 dan kalian para penonton bayaran rela ngorbanin masa depan elu buat hal  gak pasti? damn a dumb person.

Mau dapat job lain?

Ini yang buat saya naik darah, tau kenapa? soalnya saya di kasih tau sama teman, ada kasus dimana beberapa kru macarin extrak yang cakep-cakep, bahkan ada yang sampai hamil, para kru menjajikan bisa dapat tawaran lebih bahkan bisa dikenalin ke produser tapi dengan syarat harus pacaran dulu, seperti yang kalian tahu cewe yang diomonginnya bukanlah cewe smart, jadi dengan sedikit janji palsu dari kru mereka rela berpacaran, padahal usia mereka terlampau jauh.

Pembodohan yang hakiki

Rata-rata penonton bayaran itu ‘maaf’ masih polos tidak terlalu pintar, nah dengan kepolosannya itu mereka dapat dengan mudah dimanfaatkan. maksudnya begini, para penonton bayaran  dipaksa tidal boleh keluar dari tempat syuting dan tidak boleh tidak datang serta harus menurut pada sang kordinator.

jika mereka tidak nurut pada sang kordinator mereka akan di hukum serta akan di kucilkan terus akan di tuntut secara hukum. nah maka dari itu meraka takut dan tidak berani melawan

Mencari orang ‘bodoh’ sampai ke kampung

Ini miris tapi nyata. para kordinator mencari orang-orang dari kampung dengan di iming-imingi masuk tv, jadi artis atau apalah dan orang-orang dikampung pun biasanya tertarik, trus pas nyampai ke studio ternyata meraka jadi pemain extrak yang sebenernya gak enak. namun orang-orang dari kampung gak bisa apa-apa karan terikat dengan omongan dan takut jika melanggar maka akan di hukum.

Oke sekian dulu dari saya.yah terlepas dari postif dan negatifnya, pekerjaan jadi penonton bayaran ini. Duit yang dihasilkan mereka masih tetap halal karna bukan hasil mencuri atau hasil menipu orang. Adakah yang tertarik jadi penonton bayaran? silahkan hubungi agensi terdekat.
wassalam

Leave a Comment