Perbedaan Pintar, Cerdas, Dan Jenius

Photo of author

By Netcrot

Tahukah kalian ternyata ada perbedaan yang mendasar antara pintar Cerdas, dan jenius? 

Bagi sebagian dari orang-orang akan mengtakan bahwa ketiga hal tersebut tidak ada bedanya sama sekali karena pada dasarnya ketiga hal itu mengarah pada suatu keadaan yang sama, yaitu di atas rata-rata.
perbedaan pintar, cerdas, genius


Namun, ada juga yang sama sekali tidak tahu atau cuman menebak-nebak, sebenarnya apa sih perbedaan antara pintar, cerdas, dan jenius?

Nah, untuk itu disini saya akan mencoba menjelaskan perbedaan pintar, cerdas, jenius antara ketiganya dari perspektif saya karena ada beberapa perspektif yang juga mengemukakan perbedaan dari ketiganya.

Mari kita simak tentang perbedaan antara pintar, cerdas, dan jenius

Pintar

Dalam pikiran kalian apakah memiliki gambaran dengan apa yang dimaksud dengan pintar? kalian mungkin berpikir bahwa pintar itu sesuatu yang tidak dapat dimiliki dengan begitu saja, orang yang pintar itu rajin belajar, orang yang pintar itu dianggap menguasai suatu bidang yang di tekuninya, dan lain-lain.

Nah, dari pernyataan tersebut, berarti kita telah mengetahui bahwa orang pintar itu butuh sesuatu yang namanya proses. Mereka butuh mempelajari sesuatu terlebih dahulu sampai mereka dapat sepenuhnya mengerti dengan suatu hal yang dipelajarinya. Dari proses yang mereka lakukan itulah akhirnya mereka mendapat ilmu yang membuat mereka dianggap pintar. Maka dari itu, orang yang pintar dapat di bangun walaupun dengan memulainya dari nol.

Cerdas

Terkadang kita suka mengatakan si A cerdas ya daripada menggunakan kata pintar. Mengapa bisa begitu? Hal tersebut bisa saja terjadi misalnya ketika kita sedang mengalami kesulitan yang belum mendapatkan jalan keluarnya, Maka, si A yang kita bilang cerdas tadi akan mampu menyelesaikan permasalahannya itu dengan kemampuannya, padahal si A belum wpernah bersentuhan langsung dengan permasalahan yang di maksud.

Jika kita lihat perbedaannya dengan pintar, maka orang yang pintar akan menyelesaikan suatu masalahnya jika sudah melakukan tahap proses pembelajaran terlebih dahulu, kemudian semuanya dilakukan berdasarkan teori yang sudah dipelajarinya dan dilakukan secara berulang-ulang. Tapi sebaliknya dengan yang cerdas, orang yang cerdas akan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi tanpa harus bersusah payah mengikuti pembelajaran yang harus dilakukan. Apa yang dilakukan oleh si A dapat muncul begitu saja melalui pikirannya, itu artinya cerdas yang dia miliki merupakan sifat bawaan dan bukan merupakan proses yang dibentuk seperti orang pintar. Meskipun demikian, embel-embel kata cerdas ini tidak dapat disandingkan dengan salah satu bidang ilmu tertentu, melainkan kata cerdas dipakai secara umum untuk hal yang umum, misalnya tidak mungkinada yang mengatakan si A cerdas fisika, cerdas musik, cerdas,  cerdas bahasa inggris, dan lain-lain. Kata yang tepat untuk digunakan dan  disandingkan dengan beberapa bidang tertentu tersebut adalah pintar atau jenius.

Jadi, penggunaan kata cerdas biasanya mengarah kepada hal yang umum dan biasanya digunakan kepada orang yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul.

Jenius

Kata jenius ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kita dimana kita sering mendengar kata jenius disandingkan dengan suatu bidang tertentu, misalnya jenius matematika, jenius musik, dan yang lainnya. Kata jenius ini tidak dapat terlepas dari seorang tokoh yany namanya akan dikenal secara luas, misalnya Albert Enstein, si jenius fisika. Kenapa Einstein bisa dikatakan seorang yang jenius dan bahkan namanya dikenal oleh banyak orang dunia hingga sekarang? Hal itu bisa terjadi karena dia adalah orang yang special dan berbeda dengan yang lainnya, dimana orang lain hanya berada pada tingkatan pintar atau di rata-rata. Yang membuat Einstein bebeda adalah pemikiran yang dimilikinya.

Ada yang mengatakan bahwa jenius dan gila sangat berbeda tipis, tetapi keduanya memiliki suatu persamaan, yaitu sama-sama tidak dapat dimengerti oleh kebanyakan orang pada umumnya. Maksud lainnya adalah orang lain tidak akan mengerti dengan apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh orang gila agau jenius itu. Karena itu, jika ada orang yang melakukan hal-hal diluar kebiasaan yang sudah umum mungkin akan dianggap gila. Namun, yang membedakan antara orang gila dan jenius terletak pada kesadarannya. Jika orang gila, apa yang sedang mereka lakukan itu diluar kesadaran mereka, dan mereka tidak pernah memikirkan apa yang sedang mereka lakukan, yang mereka tahu hanyalah mereka ingin melakukan apa yang mereka ingin,  jika ada orang yang menghalanginya maka orang gila itu akan memberontak, tidak peduli orang yang menghalanginya siapa dan membawa apa. Nah, jika orang jenius, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan hal itu dilakukan dalam kedaan yang sadar. Namun, seringkali orang jenius dianggap aneh bahkan gila karena pola pikir yang dimilikinya tidak seperti orang-orang pada umumnya. Orang lain tidak akan mengerti apa yang sedang dilakukan dan dipikirkan oleh orang yang jenius karena sudah berbeda frekuensinya, maksudnya orang biasa tidak akan bisa menangkap gelombang frekuensi yang di pancarkan oleh orang yang jenius, karena mereka belum mampu untuk mencapainya. Misalnya, untuk mengerti suatu benda, orang jenius akan melakukan penggamabaran benda tersebut dengan satu atau beberapa gambaran saja, tetapi bagi orang biasa penggambaran yang dilakukan akan dengan banyak dan barulang hingga akhirnya mereka akan mengerti benda yang di maksud.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa orang jenius tidak perlu waktu lama untuk mengerti suatu hal dan pemikiran yang yang dimilikinya diluar nalar orang normal membuatnya dapat menjadi orang yang special dan sebagai konsekuensinya akan dikenal luas seperti apa yang terjadi pada Alberg Einstein.

Setelah menjelaskan ketiga hal di atas, yaitu pintar, cerdas, dan jenius, maka dapat disimpulkan perbedaan mendasar dari ketiganya.

Orang yang pintar itu sangat banyak, karena orang yang pintar dapat dibentuk dimana ketika seseorang dengan rajin mempelajari sesuatu dan hal itu dilakukan secara terus-menerus dan berulang maka tidak heran jika orang tersebut akan menjadi ahli mengenai apa yang telah di pelajarinya secara terus menerus itu.

Beda halnya dengan cerdas, cerdas adalah sifat bawaan seseorang yang sudah dimiliki sejak lahir. Tanpa belajar secara terus-menerus dan berulang  seperti apa yang dilakukan oleh orang yang pintar, orang cerdas akan dapat menyerap apa yang dipelajarinya dengan mudah dan dapat menggunakan kecerdasannya di setiap saat tanpa harus mengerti dulu apa yang sedang dihadapinya, dimana orang pintar perlu mempelajari secara terus menerus tentang apa yang apa yang sedang dihadapinya dan keputusan dan keputusan yang di ambil pun akan seperti orang-orang pada umumnya. Untuk lebih mudahnya, orang cerdas akan menemukan jawaban yang mirip dengan teori seperti yang telah dipelajari oleh orang pintar atau bahkan di luar itu tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu seperti orang pintar yang membutuhkan proses belajar tersebut.

Kemudian yang terakhir, sebenarnya apa sih perbedaan yang paling dasar antara cerdas dan jenius? kenapa saya hanya menyimpulkan perbedaan cerdas dan jenius. Karena sebelumnya telah cukup jelas saya membahas orang pintar dan jenius, jadi untuk yang terakhir saya hanay akan menjelaskan perbedaan antara cerdas dan jenius. Menurut saya, perbedaan perbedaanya terletak pada pemikiranny, jika orang cerdas hasil pemikiran untuk penyelesaiannya berupa hal yang belum pernah terpikirkan oleh orang-orang pada umumnya dan mereka dapat menerimanya sebagai suatu hal yang brilian, oleh sebab itu di sebut sebagai orang yang cerdas. Sedangkan orang jenius, hasil pemikirannya masih belum dapat diterima oleh kebanyakan orang pada umumnya dan bahkan ada yang menolak. Namun setelah orang jenius itu tanpa ada rasa putus asa dan terus konsisten dalam pemikirannya sendiri hingga hasil kerjanya dihargai dsn dimengerti oleh orang lain, maka orang itu di sebut jenius.

Kemudian penempatan kata cerdas menjadi sifat umum dsn biasanya digunakan pada penyelesian suatu masalah, sedangkan penggunaan kata jenius akan di pergunakan pada suatu bidang tertentu, seperti jenius dalam musik. Sehingga, orang yang jenius akan menjadi fenomenal karena hanya sedikit orang-orang yang mendapat predikat jenius dan hal itu hanya dipergunakan pada bidang tertentu, tapi orang-orang yang cerdas menjadi tidak terlihat seperi orang-orang jenius karena mereka mengerti suatu hal hanya secara umum dan tidak mendalam seperti orang-orang yang jenius.

Dari penjelasan diatas antara cerdas dan jenius, saya memiliki pandangan bahwa jenius merupakan suatu evolusi dari cerdas karna dimana tedapat  penambahan dan peminatan yang menjadikan orang jenius lebih dari sekedar cerdas

Orang yang jenius selain mempunyai sifat bawaan yang cerdss, mereka mencoba untum berikir tidak seperti orang pada umumnya dan ketika menemukan hal yang menarik perhatiannya, hal itu akan didalaminya dengan apa yang dimiliki dan pemikiran yang dikembangkan sendiri, dan jadilah dia menjadi orang yang jenius yang jalan pikirannya tidak dapat dimengerti oleh kebanyakn orang pada umumnya.

Leave a Comment