Menjalin relasi dan bergaul dengan berbagai kalangan
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas persoalan yang sampai hari ini belum pernah muncul dalam ujian sekolah maupun dalam ujian hidup. Memangnya apa sih pentingnya bergaul dan menjalin relasi dengan berbagai kalangan? Emang penting banget? ya jelas penting dong. Kita ini sebagai manusia, yang notabene diciptakan sebagai makhluk yang bersosial, yang pasti membutuhkan interaksi, bergaul, dan menjalin hubungan dengan sesama manusia untuk mengerjakan atau mendapatkan sesuatu, mengungkapkan atau hanya sekedar bertukar pendapat, menunjukkan perasaan serta emosi, atau bahkan meminta makanan.
konektifitas dalam pentingnya bergaul
Sebagai orang Indonesia, kita pasti sudah sangat terbiasa hidup ditengah kemajemukan sosial di negara ini yang kalian sudah pasti tahu sendiri banyak sekali jenis serta kalangannya. Kalau tidak terbiasa, mungkin kalian akan di sebut anti- sosial, jarang piknik keluar rumah, atau bahkan jangan- jangan kalian kelamaan dikurung di ruang bawah tanah.
kali ini saya akan membahas dan menjelaskan satu-satu tentang betapa pentingnya menjalin relasi dan hubungan baik dengan berbagai macam kalangan dalam kehidupan kita sehari-hari, dari sudut pandang dan beberapa pengalaman cemen saya sebagai orang biasa, yang biasa main diluar, dan masih bermimpi untuk menjadi orang yang sangat luar biasa
Kira-kira dengan siapa saja kita harus menjalin relasi dan bergaul? Oke Langsung saja dibawah ini:
Penjaga Kios
Kenapa saya menempatkan penjaga kios di urutan pertama? Karena mereka dan kiosnya pasti tidak luput kita jumpai setiap hari. Mau kios besar atau kios kecil, yang lokasinya di pinggir jalan, deket rumah, belakang indomaret, seberang alfamart, sampai dekat dengan kuburan pun pasti ada dan ready. Selain itu untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau cuma sekedar nukerin uang atau hanya beli rokok ketengan juga gampang banget disitu. Gimana jadinya jika tidak ada kios, mau jajan cemilan dan beli shampoo ketengan yang deket sama rumah mau dimana lagi gaeyss?
Kenapa saya bilang penting? Dari pengalaman pribadi saya, jika sudah deket dan akrab sama yang punya kios, segala kebutuhan yang dicari untuk sehari-hari jadi terasa lebih gampang untuk mendapatkannya, malah bisa kasbon gaeys atau biasa disebut ngutang (tapi jangan ditiru ya! kasian yamg punya kios) Dulu dekat kosan, saya punya kios langganan. Yang jaga mamah muda gitu, masih seger, saya biasa manggil dia “teteh”. Saking seringnya belanja disitu, si teteh ini jadi hapal mati sama nada suara saya (kayanya sih begitu, tapi gak tau dah.. wkwkwkw ). Pernah satu kali saya membeli rokok sama jajan pagi-pagi sebelum berangkat ngurusin kerjaan, cuma duit saya gede waktu itu, gak ada uang receh, belom ada kembaliannya. Kata si teteh “yaudah deh ntar malem aja kamu bayarnya, soalnya”‘ belom ada kembaliannya..” Dibilang begitu plus ekspresi dianya yang manyun-manyun seger gitu ya saya jadi seneng. Langsung saja saya pergi, bilangnya sih mau nukerin duit dulu, padahal saya mau ke bekasi Malemnya, pas saya pulang, saya baru ingat kalo rokok tadi pagi belom dibayar dan kiosnya si teteh udah tutup. Akhirnya besok paginya saya bayar utang rokok kemaren. Pas si tetehnya nerima, dia cuma bilang dengan (lagi-lagi) muka manyunnya “ya ampun aku tungguin sampe malem kamu nya gak ada dateng” Anjay, pacar aja saya kagak punya, ini malah ditungguin mamah muda bersuami….ditungguin buat bayar utang
Penjaga Warteg
Siapa sih yang tidak tahu warteg? Warung makan yang Indonesia banget ini hampir tersebar luas berceceran di seluruh pelosok negeri. Dengan harga yang terjangkau plus opsi menu dan porsi yang banyak dan pastinya mengunggah selera, warteg selalu jadi andalan masyarakat sebagai tempat makan yang murah meriah dan mengenyangkan. Apalagi jika datangnya pas pagi setelah masakannya baru selesai dimasak… beuh anjay nikmat bener. Biasanya warteg dijaga oleh 3-4 customer service (tergantung ukuran tempatnya juga sih) dan karakteristik pegawainya dalam melayani pelanggan macem-macem. Ada yang ramah, ada yang kekinian, ada yang mukanya datar seperti tidak tahu tujuan hidupnya untuk apa, ada yang jutek, atau bahkan ada yang planga-plongo aja kerjaannya sambil ngusirin lalat-lalat.
Tukang Ojek
Yang berikutnya ialah tukang ojek, atau biasa disingkat kang ojek. Saya masih menjadi salah satu pengguna setia jasa ojek offline/ojek pangkalan, walaupun sekarang di tempat tinggal saya sudah banyak sekali jasa ojek online berceceran di jalanan. Kenapa saya tidak memakai itu? Simplenya, handphone saya masih belom bisa untuk menginstall aplikasi buat order jasa tersebut, harus di oprek dulu baru kayaknya bisa (hayo tebak saya memaki ponsel apaan ) Padahal sejujurnya…. Saya juga ingin mencoba, Tapi berhubung sudah terlanjur nyaman dengan ojek langganan saya ini, seperti saya agak susah untuk berpaling,
Kenapa ane bilang penting? Percaya atau tidak, tukang ojek itu tidak hanya narik ojek saja pekerjaannya. Berdasarkan hasil riset pribadi saya dan sedikit wawancara, para tukang ojek yang pernah saya pake jasanya hampir semua mempunyai usaha sampingan/profesi lain, atau bahkan ngojek-nya itu yang menjadi usaha sampingan. Ada yang punya warung makan, ada yang nyambil menjadi sopir angkot, juragan kost-an, jadi ustadz/guru ngaji, anak band, satpam, anggota komunitas/paguyuban/ kelompok etnis, bahkan ada yang punya usaha rental mobil. Hmm cukup wow bukan? Nah selama ane bergaul dengan mereka, para kang ojek ini selalu menawarkan beberapa kemudahan yang sangat membantu saya pribadi, seperti bisa diorder via sms dan kurang dari 5 menit langsung nongol depan pintu, bisa dimintain tolong buat ngambil sesuatu disaat saya lagi ribet, beliin barang, atau nawarin bantuin angkut- angkut barang buat pindahan. tanpa ane minta tolong sebelumnya, dan bahkan dibelain abis-abisan sama satu pangkalan waktu mobil temen saya diserempet motor di dekat pangkalan mereka, sampai yang nyerempet tengsin berat, Saya juga jadi punya temen-temen dari kalangan ojekers pangkalan yang usianya rata-rata 35 tahun keatas, padahal saya waktu itu masih 22 tahun Topik obrolan saya juga jadi macam-macam pembahasan. Yang biasanya sama teman setongkrongan ngomonginnya ga jauh-jauh dari soal cewe atau godain cewe, kalau dengan ojekers ini kadang bisa ngomongin politik, pilkada, isu terhangat bahkan terpanas seputar map tempat saya tinggal, sampai-sampai mendengarkan curcol mereka tentang anak bininya mereka semua
Artis/Public Figure (atau seenggaknya dengan orang-orang yang berhubungan langsung dengan mereka)
Sekarang masuk ke lingkungan orang-orang yang kita kenal secara tidak langsung dan sering liat mereka di media. Mau itu presiden, wakil presiden, menteri, anggota dewan, gubernur, artis sinetron, komedian, musisi, bahkan geng artis yang suka joget-joget alay atau lipsync kagak jelas dan artis yang seneng nangis di infotainment. Saya merupakan salah satu pekerja seni yang cukup beruntung pernah dapat kesempatan untuk kerja bareng beberapa artis di bidang musik dan juga iklan tv Walaupun tidak semua public figure/artis yang sering kita liat kelakuannya di tv itu sama dengan aslinya, tapi seenggaknya saya jadi belajar banyak hal dari situ, dan juga itung-itung menjalin networking dengan mereka. Kan lumayan kali-kali diajak kerja bareng lagi terus ngga sengaja ane kedorong-dorong ampe kesorot kamera tipi…..ane sih udah siapin mental duluan kalo nanti malah kena bully karena komuk yang ga layak buat masuk tipi
Kenapa ane bilang penting? Nah itu tadi. Menjalin networking dengan orang-orang yang profesinya menjadi konsumsi publik atau orang-orang yang jadi panutan masyarakat itu banyak keuntungannya. Kita bisa kenal langsung dengan mereka, bisa dengerin semua cerita mereka secara langsung yang tidak pernah dipublikasikan ke media sebelumnya, kerja seru-seruan bareng mereka, dan kalau kalian bisa membuat mereka terkesan, ada kemungkinan juga kalian bakalan terus diajak kerja bareng dengan mereka dan hubungan kalian dengan mereka jadi semakin deket, Asalkan tidak diajak ikutan syuting GGS jadi kumis serigala aja.
Intel
Nah ini merupakan contoh terakhir. Wait…processor komputer? Bukan gaeys, maksud saya staf intelijen, cuma saya tidak menemukan gambar yang pas. Jadinya saya asal comot aja logo intel. Oke kenapa saya memasukan ini di daftar paling terakhir? Sebenarnya kepentingannya lebih kepada urusan negara kita tercinta ini, kalau ke saya pribadi sepertinya hampir tidak ada, Cuma saya ingin masukin saja karena ada cerita yang menurut saya sayang kalau dilewatkan.
Kenapa saya bilang penting? Sebenarnya ini lebih ke hal berhubungan baik. Gak ada yang salah menjalin relasi dengan aparat, asal hubungan baik ini ngga disalahgunakan untuk kepentingan tertentu aja ya! Kaya misalkan, kalian udah jelas-jelas salah dalam berkendara, tidak membawa SIM/STNK, terus melanggar lalu lintas dan tau-tau malah nyerempet ibu-ibu naik motor matic gak bersalah yang lagi parkir. Waktu disamperin polisi, kalian malah nantangin dengan berusaha manggil kenalan aparat buat melindungi agan-sista dari kasus pidana karena kesalahan kalian sendiri. Itu salah satu dari sekian banyak contoh kasus yang sering banget ane liat sekarang ini
Nah itu dia tadi beberapa alasan dan sedikit pengalaman pribadi saya mengenai pentingnya bergaul dan menjalin relasi dengan berbagai macam kalangan. Pesan dari saya adalah, buatlah koneksi yang seluas-luasnya kepada semua orang, jalinlah tali silaturahmi yang baik dengan banyak orang, berperilaku yang baik dan sopan, tetap jaga nilai dan norma yang berlaku, jaga sopan santun, buat orang-orang disekitar kita terkesan dan nyaman dengan kita, Karena dari sinilah kita bisa mendapatkan berbagai macam hal baru yang baik untuk kehidupan kita di lain waktu yang akan datang
Kalian punya cerita seru juga mengenai jalinan pertemanan/persahabatan dan hubungan baik antar berbagai kalangan? Silahkan komen di bawah, See you byee..