Puisi – Sebuah puisi tentang bingkai di bumi ibu pertiwi
ku tuliskan sebuah puisi untukmu Dengarkanlah.
Hinggap di ujung tahun menengok jalan menikung tak tahu
kemana kaki menjemput ujung.
Senyummu adalah makna yang tertindas dalam ribuan makna yang ganas.
Andaikan ku bisa menjaga mu
Keindahan mu,Keasrian mu,
Ke elokan mu Hingga akhir
hayat ku menjemput ku.
Rintihmu terdengar menyayat
Kala anak bangsa menelan lara Jeritmu
menggema, merobek telinga
Ketika bumimu terkoyak.
Aku ingin menyelam ke dasar laut
Menyaksikan sisa sisa ronta karang
Yang telah membusuk di daratan
Aku ingin berteriak di puncak gunung
rintihmu terdengar menyayat.
Kala anak bangsa menelan lara
Jeritmu menggema, merobek telinga
Ketika bumimu terkoyak
Napak tilas para pahlawan bangsa.
Berkibar dalam syair sang saka
Berkobar dalam puisi indonesia
Untuk meraih Cita-cita merdeka
Haruskah aku turun ke medan perang.
Untuk terjun mandi berlumuran darah.
Dan tersusuk pisau belati penjajah.
Kesejahteraan jadi Angan-angan
Bingkai bumi pertiwi