Puisi Cinta pendek romantis
Judul:Senyumu Serupa Senja
Oleh :Adhoetz (1990-2090)
Puisi cinta romantis, Senyummu serupa senja
Walau indah Seperti cinta tetapi ia hanya sementara
Tak selamannya selalu ada, senyumu terlalu singkat untuk ku lihat.
Sekali lagi, jika engkau bersedia menjadi rumah setiap rindu dan perasaanku.
Tetaplah kokoh dan meneduhkan.
Akan kuhiasi ruangmu dengan segala temaram lampu terindah.
Menjadikanmu tempat istirahat dan pulang yang menyenangkan dan kurindukan, Sayang.
Rembulan gemetar, mengapung di danau.
Kita duduk pada hati yang batu, sebentar lagi pecah lebur jadi debu bersama duka-duka tubuh,
Sebab pelukan dan cintamu yang utuh.
Bertiuplah wahai angin, sibaklah helai demi helai rambutku, dan biarkan huruf-huruf berjatuhan sebagai puisi–di depan kamarmu.
Tak terasa hari sudah siang, di luar jendela, angin membelai pucuk pucuk dedaun, di dalam kamar, aku masih mencari kata-kata yang indah untuk memuisikan parasmu.
Rindu yang mengajariku untuk merangkai puisi, dan cinta adalah tinta yang membuat jelas terbaca. Dan kamu, adalah nafas dari jari-jariku untuk tetap bergerak di atas selembar harapan tanpa batas.
Aku tak lagi butuh temu bahkan gelak tawamu sudah tak perlu lagi kudengar Kini tawa bisa kutemukan; Dari wanita yang menyajikan kopi pertama di malamku yang kedinginan.