Ingin terlihat lebih dan Menarik? Sederhanakan Hidupmu
Sekarang saya akan mencoba membuat Treat lain yang mungkin juga sederhana, dan tema yang akan saya angkat adalah SEDERHANA itu sendiri
Hidup sederhana atau hidup minimalis mengacu pada berbagai kegiatan sukarela untuk menyederhanakan hidup. contohnya, memilih tinggal di rumah minimalis tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap “apa yang dibutuhkan”, bukan “apa yang diinginkan”. Walaupun Asketisme menghimbau hidup dengan gaya sederhana dan menghindari hal-hal yang berbau kemewahan dan hura-hura, akan tetapi tidak semua menganjurkan gaya hidup yang minimalis merupakan seorang asketik. Gaya hidup yang minimalis juga mempunyai perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat dari situasi eksternal, sebab seseorang menjalaninya dengan keikhlasan hati.
Orang dengan gaya hidup yang minimalis bisa mempunyai berbagai motivasi dan tujuan untuk menjalankannya, misalnya demi mencapai spiritual, kesehatan, menambah waktu spesial dengan keluarga dan sahabat terdekat, membalance waktu kerja dan menikmati hidupnya, selera pribadi pada diri seseorang, untuk berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah terjadinya stres. Gaya hidup yang sederhana juga bisa timbul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.
Pertama, perlu saya tegaskan bahwa semua yang terdapat pada ruangan ini, saya mungkin tidak akan membuat kalian tertawa, tanpa ada kesan yang sangat berarti dan menghilang begitu saja. saya disini mengajak kalian “BERFIKIR”.. Bukalah pikiran kalian, karna saya akan membahas tentang Miskin dan Sederhana.. Apakah sama? BEDA, Miskin itu Kondisi Hidup, sedangkan Sederhana adalah Cara Hidup
Misalnya…
Saya sering makan diwarung, dan ada yang bertanya, “kenapa kok makan di warung bukan di restoran, miskin ya..?” saya menjawab, “saya hanya ingin makan makanan yang sederhana” – saya sedang belanja di pasar, kenapa belanjany tidak di Mall yang besar saja, tidak punya uang ya? “saya sederhana”. – saya sering kemana-mana naik angkot atau naik motor, kok gak naik mobil..? “karna saya sederhana” Jadi saya tekankan, kalo saya adalah “Orang Sederhana yang Miskin”.
Kalian jangan menertawakan saya, karna saya ga tau apakah kalian ini orang yang mampu, atau kaya. Tapi kalo saya liat, perilaku kalian tidak menunjukan orang yang mampu. Kalo kalian merasa bukan orang miskin, kenapa kalian ikutan lomba dan pengen ngedapetin hadiah? (kenapa kalian datang kesini dan mengharapkan nasi kotak?). Itu menandakan bukan perilaku orang yang mampu, jadi kalian jangan menertawakan orang miskin. Kalo kalian orang yang mampu, misalnya menang lomba, hadiahnya kasih yang berhak, yaitu ke saya.. Tugas kalian mikir, bukan ketawa.
Apakah miskin bisa dirubah ? BISA.. Karna miskin kondisi hidup jadi bisa dirubah.. “Orang mungkin ingin sukses dan terkenal. Tapi yang terpenting adalah, Kesiapan anda ketika anda sudah menjadi terkenal dan sukses..”
Contohnya…
Ada orang yang pengen jadi artis karna pengen sukses dan terkenal. Tapi setelah terkenal, setiap kali kemana- mana dia selalu pake kaca mata hitam, pake topi supaya gak dikenali orang.Itulah, Orang yang punya tujuan, tapi dia tidak siap ketika sudah sampai di tujuannya. “Kasian sekali kamu” Apa yang dilakukan ketika berada dalam situasi seperti ini ?? SEDERHANA.. nunggu apa lagi? Sudah, Cuma satu kata, sederhana..
Hidup merupakan suatu pilihan, kalianlah yang mesti memutuskannya dari sekarang, atau pilihan tersebut yang akan menentukan hidup kalian, itu akan terasa sangat sakit, seperti saya nantinya.. Berfikir… Dan jika kalian tidak mencapai puncak titik kebahagiaan, dan pintu kebahagiaan itu sudah tertutup rapat untuk kalian. Sebenernya, sadarlah bahwa, ada pintu lain yang terbuka. Tetapi karena terlalu sering dan terpaku terhadap pintu yang sudah tertutup rapat, kita tidak menengok pintu kebahagiaan lain yang masih terbuka lebar dan menunggu kita.
Mulai dari sekarang mari kita kembali ke jalan yang lurus, untuk menjadikan hidup ini lebih bermakna, kalian hanya mesti membuka pikiran dan memulai belajar berfikir yang sederhana.
Ada cerita unik yang saya baca dalam sebuah artikel di sini. Pada saat NASA mengirim para astronot ke luar angkasa, mereka mendapati pulpen mereka tidak dapat berfungsi dengan baik pada gravitasi nol, itu dikarenakan tinta yang terdapat dalam pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke ujung mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Merekapun membuat sebuah pulpen yang bisa berfungsi dengan baik pada keadaan seperti pada gravitasi nol, terbalik, dalam air, sampai dalam berbagai permukaan termasuk pada kristal dan dalam temperatur di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ? Mereka menggunakan pensil, seperti yang diutarakan Aamir Khan untuk menghadapi si killer Virus.
Nah, karena kita hidup dalam masyarakat yang tidak sehat, kita bisa memilih menjadi bagian dari ketidaksehatan secara kolektif atau menghadapi risiko menjadi sehat. Termasuk juga dalam hal berpikir sederhana. Banyak orang untuk berpikir secara rumit daripada secara sederhana. Masyarakat yang tidak sehat sekarang ini diajak untuk berpikir rumit. Yang ada masyarakat menjadi semakin tidak sehat pikirannya. Berpikir sederhana merupakan barang yang langka saat ini. Sebagian Orang sulit untuk berpikir secara sederhana karena terobsesi atau kompulsi yang menginginkan suatu penyelesaiannya dilakukan secara rumit dan sulit, bukan dengan cara sederhana. Banyak orang yang memiliki idealisme yang sangat besar untuk memperoleh sesuatu tujuan yang diidamkannya. Sampai berpikir setinggi tingginya bahkan berbicarapun sampai sulit untuk kita pahami.
Ajakan dan beberapa kesempatan kecilpun bahkan dilewati dengan begitu saja, tanpa memikirkan jika mungkin di dalamnya mendapati sesuatu yang sangat berharga. Lihatlah bagaimana penanganan pemerintah untuk mengatasi persoalan bangsa. Kebanyakan masalah diatasi dengan cara penanganan rumit seperti cerita di atas atau juga seperti cerita berikut ini.
Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve. Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemiliknya untuk mengganti lift’nya dengan yang lebih cepat, dengan mengusung asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Tetapi, salah satu pakar lift lainnya hanya menyarankan satu hal, “Inti dari komplain para pelanggan anda ialah karena mereka merasa lebih lama menunggu”. Pakar tadi hanya menyarankan untuk memasang kaca cermin di depan lift, agar para pelanggan senantiasa teralihkan perhatiannya dari pekerjaan “menunggu” dan merasa “tidak sedang menunggu lift”. Banyak orang yang berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang rumit.
Cara yang rumit kadang menimbulkan masalah baru dan dalam setiap masalah bila tidak bisa diluruskan dengan baik maka masalah yang tidak selesai akan menggangu individu dan mengejawantahkan diri dalam tingkah laku. Masalah yang tidak selesai membentuk pusat keberadaan seseorang, dan menghambat semangat pemikiran itu. Tidak jarang orang- orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Berpikir secara sederhana, bukan berarti tanpa memperhitungkan akal yang sehat. Tentunya diperlukan suatu harapan dan idealisme agar tidak asal melangkah.
Tetapi hendaknya kita ingat bahwa seringkali Tuhan mengajar manusia dengan perkara-perkara kecil terlebih dahulu sebelum mempercayakan perkara besar dan lagipula tidak ada sesuatu di dunia yang sempurna dan dapat memenuhi semua idealisme kita. Ada saatnya kita berpikir kritis dan ada saatnya kita berpikir sederhana. Yang penting berhikmat dalam pemikiran dan bijaksana dalam bertindak. Jangan menyederhanakan hal yang kritis dan juga jangan mengkritisi hal yang sederhana.
Jujur saya salah satu orang yang suka akan hidup sederhana dan berfikir sederhana dalam keseharian saya, dan jujur saya juga pemalas, hahahahaaaa.
Dan ini penting untuk diresapi pada kehidupan selanjutnya. setiap orang yang membaca terlalu banyak dan menggunakan otaknya terlalu sedikit akan menjadi kebiasaan malas berpikir.
Hanya itu yang dapat saya paparkan, selebihnya menurut kalian masing-masing
Kesimpulan dari saya gan, sederhanakan pola pikir untuk bisa tau rasanya mempesona bijaksana dan sederhana.