• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Netcrot
  • Blog
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Puisi
    • Puisi Alam
    • Puisi Bangsa
    • Puisi Cinta
    • Puisi Kehidupan
    • Penyair
No Result
View All Result
  • Blog
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Puisi
    • Puisi Alam
    • Puisi Bangsa
    • Puisi Cinta
    • Puisi Kehidupan
    • Penyair
No Result
View All Result
Netcrot
No Result
View All Result
Home Blog

Curahan hati seorang lelaki (rasa yang tertinggal)

Fahrul by Fahrul
May 14, 2019
in Blog
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


curahan hati seorang lelaki

Curahan hati seorang lelaki ( rasa yang tertinggal)

Tak terasa dua tahun aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.

Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.

Sakit hatiku memang saat prasangkaku berbicara bahwa engkau mencintai dia dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti bahwa aku harus mengalah.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada Tuhan, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini.

Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pendapat. Sebahagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentangmu tentang dia karena sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan,mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini juga untuk menutup semua rasa prasangmu terhadapku. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu (andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah pejantan tangguh yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin berpacaran denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada bidadari-ku nanti. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukanlah dirimu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja Dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai istriku namun sebagai kekasihku. Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik yang berarti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang demikian itu.

Aku yang tidak mengerti diriku…
Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?! Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu… aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita.

Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya. Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA

Curahan hati seorang lelaki (rasa yang tertinggal)

Previous Post

Cerpen Tentang Persahabatan Dua Dunia (arimbi dan lintang)

Next Post

Puisi kehidupan sedih | Dan lagi (Lupakanlah)

Fahrul

Fahrul

Kau adalah jodoh orang lain yang ku pinjam dulu untuk sesaat

Next Post

Puisi kehidupan sedih | Dan lagi (Lupakanlah)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Zakat Fitrah

Panduan Lengkap Zakat: Memahami Zakat Fitrah dan Jenis Zakat

July 21, 2024
perbedaan tajwid makhraj tahsin gharib fashahah

Perbedaan Tajwid, Makhraj, Tahsin, Gharib, dan Fashahah dalam Al-Qur’an

April 6, 2025
Kata bijak tokoh dunia

Kumpulan Kata Bijak Orang Pintar dari Seluruh Dunia

July 31, 2025
woman in white hijab sitting on bed

Belajar Fisika Dasar, konsep belajar yang Efektif

July 31, 2025

Hal-hal yang dapat membuat hidup anda luar biasa

27
white concrete dome building under blue sky during daytime

Kebudayaan Islam dan Sejarah Perkembangan di Indonesia

18

Cara Membuat Judul dan Deskripsi Halaman Blog Agar SEO. Semoga Sukses

17

Dakwah Alquran Dan Sunnah Islami, Kumpulan kata terbaik

17
Pengertian Tauhid dalam Agama Islam

Pengertian Tauhid dalam Agama Islam

July 31, 2025
Prinsip Dasar Agama Islam: Pengertian dan Tingkatannya

Prinsip Dasar Agama Islam: Pengertian dan Tingkatannya

July 31, 2025
Pengertian Riba dan mengapa Dilarang dalam Islam

Pengertian Riba dan mengapa Dilarang dalam Islam

July 31, 2025
Cara Menghitung Persen (%) dalam bidang Perdagangan

Cara Menghitung Persen (%) dalam bidang Perdagangan

July 31, 2025

Recent News

Pengertian Tauhid dalam Agama Islam

Pengertian Tauhid dalam Agama Islam

July 31, 2025
Prinsip Dasar Agama Islam: Pengertian dan Tingkatannya

Prinsip Dasar Agama Islam: Pengertian dan Tingkatannya

July 31, 2025
Pengertian Riba dan mengapa Dilarang dalam Islam

Pengertian Riba dan mengapa Dilarang dalam Islam

July 31, 2025
Cara Menghitung Persen (%) dalam bidang Perdagangan

Cara Menghitung Persen (%) dalam bidang Perdagangan

July 31, 2025
Netcrot

Ini adalah blog sederhana yang membahas tentang seputar informasi dan berita secara simple yang Semoga dapat menjadi salah satu media informasi yang selalu update yang bisa bermanfaat bagi pembaca

Ikuti

Kategori

  • Bisnis
  • Blog
  • Cerpen
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Penyair
  • Puisi
  • Puisi Bangsa
  • Puisi Cinta
  • Puisi Kehidupan
  • Tutorial

Terbaru

Pengertian Tauhid dalam Agama Islam

Pengertian Tauhid dalam Agama Islam

July 31, 2025
Prinsip Dasar Agama Islam: Pengertian dan Tingkatannya

Prinsip Dasar Agama Islam: Pengertian dan Tingkatannya

July 31, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 NetCrot - All Right Reserved NetCrot

No Result
View All Result
  • Blog
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Puisi
    • Puisi Alam
    • Puisi Bangsa
    • Puisi Cinta
    • Puisi Kehidupan
    • Penyair

© 2025 NetCrot - All Right Reserved NetCrot