Mitos Dan Fakta Dibalik Beberapa Hewan

Photo of author

By Netcrot

Dari sebagian besar orang banyak yang menyayangi binatang. Kalian akan sering bertemu dengan beberapa orang  yang banyak mengetahui tentang mereka. Namun sampai saat ini kebanyakan dari kita masih sering percaya dengan berbagai mitos yang turun-temurun disampaikan ke kita tentang beberapa hewan, dan kita menganggapnya sebagain merupakan kebenaran.

Mitos Dan Fakta Berbagai Macam Hewan

Namun dari semua yang kita ketahui dan kita dengar, mitos manakah yang merupakan sebuah fakta? Saya membuat artikel ini bermaksud agar kalian tidak terlihat bodoh disaat seseorang dengan penuh rasa percaya diri bicara tentang salah satu mitos tersebut.. padahal dia sebenarnya salah. Disini saya akan mencoba mengungkapkan kebenaran dibalik sebuah mitos. Ok langsung saja.

1. Mitos : Cheetah merupakan binatang tercepat di dunia

Beberapa orang sering mengatakan bila cheetah adalah hewan paling cepat di dunia. Memang cheetah mampu berlari sampai kecepatan 110km/jam. Kecepatan yang bahkan bisa sampai membuat kalian kena tilang jika berkendaraan di jalan raya. Namun apakan hal itu cukup untuk cheetah mendapatkan predikat sebagai hewan tercepat di dunia?

Cheetah memang salah satu hewan yang cepat, tetapi bukan yang tercepat. Burung alap-alap sawah mampi terbang hingga kecepatan 320km/jam saat sedang mengejar mangsanya. Cheetah memang dapat ngebut sampai 100km/jam, namun kecepatan tersebut hanya bertahan Sampai 30 detik saja. Setelah itu cheetah akan kelelahan dan kepanasan sehingga harus memelankan kecepatannya. Namun jika dibandingkan hewan darat yang lainnya, memang cheetah adalah binatang darat tercepat sedunia.

*cepat mana sama mantan yang udah nikah duluan

Mitos, jika disebut  sebagai binatang tercepat di dunia. Dan fakta, bila disebut sebagai hewan darat tercepat

2. Mitos : Bila sengat ubur-ubur, harus pipis di luka sengatannya agar sembuh

Banyak sekali kejadian dimana ketika sedang berlibur di pantai, disaat bermain dengan air, kaki terasa sakit dan panas seperti disengat oleh sesuatu. Saat itu kemungkin besar kaki telah menyentuh tentakel ubur-ubur yang beracun. Banyak yang mempercayai jika untuk mengobati sakit akibat disengat ubur-ubur adalah dengan pipis diatas luka sengatannya. Apakah akan berhasil dengan cara tersebut

Cara itu sama sekali tidak akan membantu, malah kemungkinan besar dapat membuat luka lebih parah. Zat kimia yang terdapat di dalam air kencing mungkin akan memperparah reaksi kimia yang terjadi dengan racunnya. Belum lagi dengan adanya kemungkinan bekas luka yang terinfeksi oleh bakteri yang terdapat pada air kencing. Salah satu cara terbaik jika tersengat ubur-ubur adalah dengan mencucinya dengan air bersih yang mengalir.

Ini 1000% persen murni Mitos

3. Mitos: Menghisap bisa dari luka gigitan ular

Nyang hobi nonton movie (terutama film india) pasti tidak aneh dengan adegan ngisep bisa ular, iya kan? hahaha… Biasanya kita beranggapan jika kita ngisep luka gigitan ular, maka racunnya akan keluar, sehingga korban besar kemungkinan dapat diselamatkan. Apa benar mekanismenya seperti itu?

Kita tidak mungkin bisa menghisap bisa dari luka bekas gigitan ular. Bisa yang sudah masuk ke dalam pembuluh darah akan langsung mengikuti aliran darah yang kecepatannya 18cm/detik. Bayangkan saja persiapan dari mulai terkena bisa sampai menghisap? anggap total waktu 30detik dan itu berarti bisa sudah beredar ke tubuh korban sejauh 540cm atau 5,4m. Sudah sangat cukup menyebar luas keseluruh tubuh. Bukan tidak mungkin ada bisa yang ikut tertelan oleh si penghisap, sehingga membahayakan nyawa bagi si penghisa itu sendiri.

Salah satu perawatan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menyuruh korban tenang dan tidak panik agar detak jantungnya tetap terjaga, jika korban panik dan detak jantungnya kencang maka dapat menyebabkan bisa menyebar keseluruh tubij lebih cepat. Lalu ikat lah bagian tubuh yang terkena gigitan dan segera hubungi pusat kesehatan supaya segera mendapat anti-venom yang tepat.

*Buat cewek mending isep yang lain aja deh, Upss

Jadi menghisap bisa dari luka gigitan ular agar sembuh adalah Mitos

4. Mitos : Harimau gak hanya punya bulu yang belang tapi juga kulit yang belang

Kedengarannya mungkin agak sedikit aneh, namun banyak yang percaya jika belang yang terdapat pada harimau tidak cuma bulu, tapi juga dengan kulitnya. Benar gak ya??

Orang yang pertama kali mencukur bulu harimau saya kasih salut dah. Tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh para zoolog didapatkan. Belang yang terdapat pada harimau memang sampai kulitnya. Tidak hanya di bulu. Unik ya??

*pria yang hidung belang, isi idungnya belang2 juga gak ya?

Jadi belang yang terdapat pada bulu harimau dan kulitnya itu merupakan Fakta

5. Mitos : Kangguru adalah hewan yang mempunyai predikat “Pro-Boxer”

Kangguru yang sedang bertinju adalah suatu lambang dari negara Australia. Selama perang dunia lambang tersebut dipakai di berbagai peralatan perang Australia. Bahkan sampai lambang tim Olimpiade mereka juga menggunakan lambang kangguru dengan sarung tinju. Namun apakah benar kangguru setara atau bahkan bisa bertinju bagai seorang profesional?


Pada sekitar akhir tahun 1900-an, ada semacam pertunjukan keliling di Australia yang memberi kesempatan para penonton untuk bertanding tinju dengan melawan kangguru. Dan apa yang terjadi? Nyaris tidak ada seorang pun yang menang bertinju melawan kangguru, bahkan bagi mereka yang sudah berlatih. Kangguru liar memang terbiasa untuk bertinju dengan sesama pejantan untuk menarik perhatian dari kangguru betina.

Jadi Mitos tentang Kangguru hewan dengan predikat Pro-Boxer adalah Fakta

6. Mitos tentang banteng yang marah jika melihat warna merah

Banyak sekali yang percaya jika banteng bakalan mengamuk dan marah jika melihat benda yang berwarna merah. Hal ini bisa dilihat saat kita menyaksikan pertandingan matador. Tetapi apa benar banteng marah karena sesuatu berwarna “merah”?

Banteng sebenarnya nyaris buta warna. Banteng sangat sulit membedakan antara warna merah, hijau, dan biru. Bukan warna merah yang membuat banteng marah saat bertanding melawan matador. Tetapi gerakan sang matador yang berupaya mengolok-olok banteng, terlebih jika menggunakan pedang lah yang membuatnya marah.

Kesimpulannya. Banteng marah ketika melihat sesuatu yang berwarna merah adalah Mitos

7. Mitos anjing yang dapat mencium rasa takut

Bagi beberapa orang yang phobia terhadap anjing, mereka sangat percaya jika anjing bisa tahu kalau mereka sedang takut. Sehingga banyak orang yang berpendapat “sok berani aja klo lewat deket anjing. Semakin agan taku, semakin anjing seneng buat ngejer-ngejer agan”. Bener tidak sih

Anjing mempunyai indra penciuman yang sangat sensitif. Bahkan anjing dapat membedakan tiap orang yang mereka jumpai dari baunya saja. Bahkan dari beberapa penelitian, Anjing dapat membedakan sel kangker yang lebih akurat dibanding mesin scanning. Jadi tidak heran jika anjing dapat mencium zat-zat kimia yang keluar akibat pengaruh adrenalin disaat kaliam merasa takut.

Jadi kesimpulannya, Fakta.. jika anjing dapat mencium raca takut seseorang

8. Mitos tentang bunglon yang merubah warnanya sebagai kamuflase

Semua orang pasti sudah tahu jika bunglon bisa berubah warna. Banyak yang percaya kalau itu adalah tekhnik untuk pertahanan diri sehingga bisa berkamuflase dengan sekitar. Tapi apakah hal yang sudah lama orang kira benar ini benar- benar “benar”?

  • Pertama, Tidak semua bunglon ternyata mampu berubah-rubah warna. Beberapa spesies sudah Pe-We degan satu warna sepanjang waktu.
  • Kedua, bunglon yang bisa berubah warna pun tidak melakukannya untuk penyamaran seperti yang kita kira. terkadang mereka berubah warna dari yang cerah ke yang lebih gelap agar dapat menyerap panas saat mereka kedinginan. Tapi paling sering mereka berubah warna menuruti kondisi emosi mereka. Yaitu saat marah, takut, sedih, atau jatuh cinta. Uhuuyy!!

Kalo ini sudah pasti mitos

9.  Mitos punggung unta sebagai tempat penyimpanan air

Unta merupakan hewan yang paling mampu beradaptasi terhadap keringnya air. Mereka mempunyai kulit tebal yang dapat memantulkan sinar matahari tapi membuat hangat saat malam hari. Mulutnya bahkan bisa untuk memakan berbagai tumbuhan padang pasir yang berduri. Tapi benarkah punggungnya itu sebagai tempat cadangan air?

Unta sangat bisa sekali beradaptasi di padang pasir yang gersang. Salah satu adaptasi terbaik mereka adalah dari punggungya. Tetapi itu bukan berisi air. Sebenarnya punggung unta merupakan tempat menyimpan cadangan lemak. Unta khusus menyimpan lemak mereka di punggung agar tidak ada lapisan lemak di tubuh mereka yang lain yang dapat menyerap panas dari padang pasir. Ini salah satu cara agar mereka bisa bertahan di suhu padang pasir yang ekstrim.

*makanya gak ada unta yang main film panas.

Keputusannya: sudah jelas Mitos

10.  Mitos cokelat yang merupakan racun anjing

Ini mitos yang mungkin merupakan mitos yang paling konyol dan tidak masuk akal. Bagaimanapun hewan anjing sering dijadikan kelinci percobaan pengganti manusia karena banyak kemiripan sistem tubuh mereka dengan sistem tubuh manusia. Jadi, jika kita suka sekali sama coklat sedangkan bagi mereka justru kayak racun?

Coklat mengandung zat yang bernama teobromin. Zat ini dapat menyebabkan tremor otot, kejang, bahkan serangan jantung bagi anjing. Jadi ya..coklat bersifat racun bagi anjing. Mereka bisa pingsan, sakit, bahkan sampai mati bila memakannya.

Kesimpulannya: Fakta, jika anjing memakan coklat bisa berakibat buruk

Leave a Comment